Adanya Pergeseran Perilaku Konsumen E-Commerce
Tren perbelanjaan online di Indonesia mengalami gejolak signifikan setelah penutupan TikTok Shops pada 4 Oktober 2023. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memproyeksikan bahwa sebanyak 80% pengguna TikTok Shop memilih untuk berhenti berbelanja secara online. Sebuah perubahan besar-besaran dalam perilaku konsumen yang mendapatkan sorotan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta pada tanggal 23 November 2023.
Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 20% dari mantan pelanggan TikTok Shop memutuskan untuk beralih ke platform multichannel terkemuka seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. Teten Masduki menyampaikan informasi ini sebagai hasil evaluasi terhadap dampak penutupan TikTok Shop.
"Saya sudah dapat masukan bahwa setelah ditutup, 20% pelanggan TikTok Shop memilih kembali ke multichannel," ungkap Teten Masduki dalam Raker [Dikutip Detik].
Namun, yang menarik adalah bahwa mayoritas, yakni 80%, dari pengguna TikTok Shop dikatakan adalah mereka yang awalnya hanya menggunakan platform ini untuk keperluan media sosial. Mereka bukanlah pelanggan yang aktif berbelanja, melainkan lebih cenderung menggunakan TikTok sebagai media hiburan dan interaksi sosial.
Pemerintah melalui Menteri Teten Masduki menegaskan bahwa TikTok Shop masih memiliki peluang untuk dibuka kembali. Namun, langkah ini harus mematuhi persyaratan dan regulasi pemerintah Indonesia yang berlaku. Hal ini menciptakan peluang bagi TikTok untuk menjalin kemitraan dengan e-commerce lokal guna memulai kembali layanan TikTok Shop.
Meskipun 80% pengguna TikTok Shop memilih untuk berhenti berbelanja secara online, pandangan positif terhadap kembalinya TikTok Shop masih sangat terbuka. Potensi kolaborasi dengan e-commerce lokal akan memberikan kesempatan baru bagi pelanggan setia TikTok Shop dan juga bagi pelaku usaha lokal.
Baca juga: The Impact of Shopee’s Cross-Border Store Closure on Users in Indonesia
Saat ini, rumor mengenai kemungkinan kembalinya TikTok Shop sudah menjadi buah bibir di kalangan pengguna online. Penggandengan dengan e-commerce lokal diharapkan dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi semua pihak, termasuk pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha kecil dan menengah.
Dengan demikian, penutupan TikTok Shop bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari bab baru dalam dunia e-commerce di Indonesia. Perubahan dalam preferensi konsumen menciptakan peluang bagi inovasi dan adaptasi bagi pelaku industri untuk terus bersaing dalam pasar yang dinamis.